Pring atau bambu pethuk ini adalah bambu yang kedua rosnya tumbuh saling berhadapan atau bertemu, bambu ini sangat langka dan sangat unik. Dan karena langka dan unik ini sangat banyak di buru olek para kolektor. Konon katanya bambu pethuk ini punya keampuhan, yang di antaranya adalah anti silet atu anti silet atau anti panas. Tapi dari sekian banyak bambu yang saya temui kebanyakan palsu, kalu pun ada yang asli itu sudah di perhalus dengan cara di amplas atau di pernis.
Ciri-ciri bambu pethuk yang di cari kolektor:
- Bambu dalam kondisi masih asli, dalam artian setelah memperoleh bambu pethuk ini tidak di perhalus atau di kerik atau dipernis. Jadi kondisi bambu apa adanya (untuk kolektor yang tanpa memperhatikan khasiat dari bambu pethuk, hanya memperhatikan ciri-ciri fisik)
- Bersifat anti silet atau anti panas atau dua-duanya.
- Plung Pringnya masih ada dan lengkap.
- Alisnya saling berhadapan.
Cara pengetesan yang umum dilakukan:
- Pring di teliti dengan kaca pembesar untuk melihat asli tidaknya, dan tidak ada rekayasa sambungan.
- Pring di letakkan di dalam panci yang di isi dengan air mendidih kemudian di ambil dengan tangan kosong (gile bener...saya belum pernah mencoba).
- Pring di tetesi dengan sejenis cairan yang bisa melumerkan lem kayu, kalu pring itu asli tidak akan ada efeknya.
Dari cerita teman-teman saya sampai sekarang ini belum menemui pring yang asli, dan kebanyakan rekayasa seni dengan menyambung bambu sehingga sedemikian rupa kedua ros bambu saling berhadapan. Kita harus berhati-hati sekali jika berhadapan dengan bambu pethuk ini, jangan sampai kita mendapatkan bambu hasil rekayasa.
Sekian dulu mengenai pring atau bambu pethuk ini, mohon teman-teman yang lebih berpengalaman juga share ya...