Beberapa pengalaman saya mengenai samurai ini terasa sangat membingunkan, tapi semuanya nanti kembali kepada para pembaca.
Pada intinya pedang samurai yang beredar di Indonesia ada 2 jenis yang dicari oleh para kolektor, yaitu jenis roll dan selendang. Saya akan menyebutkan ciri-cirinya berdasarkan pengalaman saya, jadi mungkin ada kekurangan yang mungkin teman-teman sekalian bisa menambahkan.
Samurai Jenis Roll
- samurai jenis ini ada tiga model silver, merah bata, dan kumbang. itu adalah istilah yang di berikan oleh para pelaku bisnis barang antik ini. Pada awalnya saya bertanya-tanya, kenapa di sebut silver, merah bata ataupun kumbang. Ternyata yang membedakan adalah gambar ditengah yang kalau didekatkan itu bentuknya seperti kemudi kapal laut. Kebetulan yang di unggah di atas adalah jenis silver.
- Samurai ini konon latanya kedap udara, yang di maksud adalah begitu benda keluar dari sarungnya akan berubah kaku dalam waktu 5-10 detik.
- Konon dari cerita yang saya dengar jika ujung samurai ini didekatkan atau di tempel pada peniti, peniti akan berubah menjadi merah menyala panas seperti besi masuk ke tungku perapian. Ada juga kesaksian dari teman saya kalau samurai jenis ini bisa melumerkan/membelah cetakan beton 10 lapis hanya dengan di tumpangkan saja, tidak digesek ataupun di tekan.
- Cara pengetesan yang populer biasanya dengan memutuskan paku beton 12 cm dengan cara di gesek atau di tempelkan ke benda tersebut.
Samurai Jenis Selendang
- samurai jenis ini mungkin cirinya lebih rumit dari roll. Tapi pada intinya sama-sama kedap udara.
- yang umum di cari oleh koletor adalah samurai dengan lebar 1 silet dan ketebalan 2 silet.
- di dalam sarung dari samurai terdapat semacam butir-butir pasir yang sebenarnya adalah serbuk intan yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat mengasah pedang saat pedang keluar ataupun masuk ke sarungnya.
- dibagian bawah terdapat pisau bunuh diri, dan yang banyak di cari oleh kolektor adalah pisau yang berkenop, alias bukan drat/uliran (yang dimaksud adalah cara mengeluarkan/memasukkan pisau bunuh diri adalah dengan kunci bukan di ulir).
- dibagian dalam pisau bunuh diri ada surat keterangan dengan huruf jepang, ini sudah umum barangkali (yang saya belum mengerti keberadaan giok di dalam gagang).
- kuncir di bawah pegawangan/gagang konon katanya adalah sebagai penawar racun dan tidak mempan di bakar.
Itulah sekilas informasi yang saya ketahui tentang samurai indonesia. Kenapa disebut samurai indonesia karena setelah saya googling, tidak ada samurai dari jepang yang bentuknya lentur atau roll atau semacamnya yang bentuknya elastis. Dan yang disebut samurai itu adalah orang/atau pendekar/atau kepribadian, pedang jepang sendiri adalah disebut sebagai Katana.
Sedangkan menurut para pebisnis barang antik samurai indonesia adalah sebenarnya milik orang jepang yang memesan pada para empu di Indonesia khususnya jawa, untuk di buatkan model pedang yang lentur. Kemungkinan yang memesan adalah para ninja, karena umumnya senjata mereka aneh-aneh. Dan pemesanan model pedang ini yang dicari oleh kolektor adalah tahun 600 Masehi. Saya tidak tahu cara mendeteksi samurai Indonesia ini di produksi tahun 600 Masehi, karena saya sangat awam.
dari penjelasan di atas mungkin bisa sedikit membantu teman-teman yang terjun di dunia barang antik, kalu ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Update:
Dari sekian lama bisnis ini berlangsung, menurut informasi dari sumber yang akurat dan beliau telah 20 tahun menggeluti dunia barang antik belum ada atau belum pernah terjadi transaksi. Dan jangan pernah tergiur dengan uang yang katanya Milyaran, marilah kita menggunakan pikiran yang jernih.
Update:
Dari sekian lama bisnis ini berlangsung, menurut informasi dari sumber yang akurat dan beliau telah 20 tahun menggeluti dunia barang antik belum ada atau belum pernah terjadi transaksi. Dan jangan pernah tergiur dengan uang yang katanya Milyaran, marilah kita menggunakan pikiran yang jernih.